Mendidik Manusia Yang Berbudi Luhur Tau Benar Dan Salah

2011年1月13日 星期四

Profil Singkat Padepokan 'Wesi Aji' Semarang PSHT

Berdiri di Kota Semarang – Jawa Tengah Indonesia pada tanggal 08 Juni 2000. Didirikan oleh Alm. Bambang Tunggul Wulung Judhyasmara. Beliau adalah putra kandung dari R.M Soetomo Mangkoedjojo, Ketua Umum Pusat yang pertama Persaudaraan Setia Hati Terate ( dari “ perguruan “ menjadi “ organisasi “ ).
Adapun Wesi Aji sendiri adalah singkatan dari Wedar Silat Among Jiwo yang berarti
selain mendidik / melatih silat secara jasmaniah juga mendidik / melatih para warga Tk. I PSHT yang ingin mendalami Panca Dasar butir ke – 5 yaitu kerokhanian yang ada dalam koridor Persaudaran Setia Hati Terate yang telah diajarkan sejak PSHT didirikan oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo.
Padepokan “ Wesi Aji “ sendiri adalah merupakan bagian anggota tubuh yang telah menyatu dengan pikiran, jiwa dan raga ( manunggal ) dari PSHT.
Sehingga Padepokan Wesi Aji PSHT Semarang bertujuan menyebarluaskan ilmu – ilmu “ Setia Hati Terate” yang benar, baik secara jasmani maupun secara rokhani keduanya harus seimbang ( balance ). Sehingga pembekalan dan pemahaman dalam kehidupan manusia itu sendiri untuk mencapai kesempurnaan hidup yang hakiki untuk mencapai budi luhur yang tahu benar dan salah serta harus berani mengatakan benar adalah benar apa adanya, dan salah adalah salah, sehingga hubungan manusia dengan Tuhan-Nya( Vertikal ), manusia dengan manusia ( sesama ) dan manusia dengan alam semesta ( Horisontal ) dapat berjalan dengan baik.
Pada hakekatnya Persaudaraan Setia Hati Terate dan Padepokan “ Wesi Aji “ mempunyai kecenderungan yang sama dan tidak ada celah sedikitpun dan mempunyai sifat masing – masing untuk tumbuh dan berkembang secara alamiah yang sesuai dengan kodratnya dalam mencari ilmu “ Seta Hati Terate” yang benar dan tidak mencari ilmu – ilmu yang diluar koridor Persaudaraan Setia Hati Terate, yang maksudnya ilmu yang tidak berguna bagi semua makluk hidup di sekalian alam semesta ini. Persaudaraan Setia Hati Terate tidak mengajarkan ilmu – ilmu yang sifatnya menyombongkan diri atau memamerkan di muka umum.

“Mengalahkan Diri Sendiri Lebih Mulia Daripada Mengalahkan Orang Lain”
“Api Penderitaanlah Yang Menghasilkan Emas Kesalahan”

CIKAL BAKAL PADEPOKAN WESI AJI SEMARANG

Sekitar Bulan April 2003 Alm. Bambang Tunggul Wulung Judhyasmara didatangi beberapa warga yang bermaksud untuk “ngangsu kaweruh” ( belajar ), mengetahui, memperdalam, memahami, mengembangkan ilmu ke-SH-an serta pernafasan Persaudaraan Setia Hati Terate yang benar. Mereka antara lain Sdr. Prihestu Hartomo, S.Pd., Sdr. Zaenul Mustofa, S.Pd.I, Sdr. Mukhsin, S.Pd.I, dan Sdr. Saeful. Namun hal tersebut tidak langsung diterima oleh Alm. Bambang Tunggul Wulung J. Akhirnya mereka harus pulang dengan rasa kecewa. Lain hari mereka datang lagi dengan membawa warga – warga Tk. I yang lain yaitu Sdr. Nur Saekan ( Kendal ), Sdr. Siswo Sugiarto, S.Pd. ( Analis ), Sdr. Tarkum, Sdr. Paiman dan Sdr. Agus ( Tegal ) sambil membawa surat dari Ketua Persaudaraan Setia Hati Terate Cab. Semarang ( Saat itu masih dijabat oleh Sdr. Hari Purwadi, SH – Vide Surat No : 15/PSHT.SMG/V/2000 tertanggal 8 Juni 2000 ). Dengan adanya surat tersebut diatas Alm. Bambang Tunggul Wulung J. baru bisa mempertimbangkan dengan sangat hati – hati serta mendalam untuk kemudian memohon ijin kepada Bp. Soetomo Mangkoedjojo Alm. ( selaku orang tua beliau ) perihal boleh tidaknya apabila ilmu yang telah diturunkan ditularkan kepada adik – adik warga yang membutuhkan. Selanjutnya Alm. Bambang Tunggul Wulung J. memberanikan diri dengan tidak mengatakan untuk tingkatan – tingkatan yang telah dicantumkam di AD / ART. Pada Hari yang lain datang lagi warga yaitu Ketua Cab. Persaudaraan Setia Hati Terate Sdr. Hari Purwadi, SH., dengan Sdr. Eddy ( Pemalang ). Dan menyatakan maksud kedatangan adalah untuk menyampaikan bahwa Sdr. Eddy ikut serta memperdalam ilmu – ilmu Persaudaraan Setia Hati Terate.
Dengan dasar pertimbangan kekuatiran Alm. Bambang Tunggul Wulung J. jika mereka ( warga-warga PSHT ) sampai mempelajari ilmu – ilmu diluar koridor ilmu Persaudaraan Setia Hati Terate yang berbau syirik / klenik dan akhirnya mereka menyimpang dari ajaran Persaudaraan Setia Hati Terate yang sebenarnya, maka ibarat tidak melakukan suatu perbuatan tetapi ikut menanggung dosa. Maka dari pada itu Alm. Bambang Tunggul Wulung J. merasa perlu untuk mengarahkan, membimbing dan menuntun mereka, sebab ilmu Setia Hati Terate dalah ” Ilmu Kemanusiaan “.
Berdasarkan surat dari Ketua Persaudaraan Setia Hati Terate Cab. Semarang ( Sdr. Hari Purwadi, SH ) tersebut, akhirnya latihan dimulai tanggal 8 Juni 2000 setiap malam Jum’at ( Kamis malam ). Akan tetapi dalam perjalanan latihan dialihkan menjadi malam Sabtu ( Jum’at malam ) karena beberapa pertimbangan.
Pada tanggal 26 Januari 2003 Alm. Bambang Tunggul Wulung J. membuat dokumentasi Jurus – Jurus ” Setia Hati ” untuk mengenang ( nguri – nguri ). Jurus – jurus tersebut diperagakan oleh warga – warga yang ada di Semarang.
Pada tanggal 25 Maret 2003 Alm. Bambang Tunggul Wulung J. telah merealisasikan suatu wacana positif dimana untuk menambah kreatifitas / kegiatan di luar organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate yakni disamping belajar pencak silat, pemahaman Ilmu Setia Hati Terate / Kerokhanian juga sebagai warga harus punya dedikasi yang tinggi dan tidak berpikiran sempit namun mempunyai wacana yang luas. Dalam hal ini untuk menambah kegiatan – kegiatan yang bersifat sosial untuk mensejahtrakan para warga Persudaraan Setia Hati Teratemenjunjung hakekat manusia khususnya manusia – manusia Persaudaraan Setia Hati Terate itu sendiri dan manusia pada umumnya. Wujud wacana tersebut adalah berdirinya Koperasi Warga Persaudaraan Setia Hati Terate dengan nama ” Terate Jaya ” dan Paguyuban ” Keluarga Besar Persaudaraan Setia Hati Terate “.

Demikian sekilas sejarah perjalanan berdirinya Padepokan Wesi Aji ( Wedar Silat Among Jiwo ) PSHT Semarang.

PSHT dan WESI AJI Semarang

Padepokan WESI AJI sebenarnya hanyalah menjembatani atau memberikan tempat wadah bagi warga SH TERATE untuk mencari sang MUTIARA YANG MEYELINAP DALAM SANUBARI setiap insan SH TERATE agar para saudara tidak salah arah dalam mencari ilmu SETIA HATI dimana apa yang dicari sebenarnya didapat, diperoleh,digali dan diproses ada dalan diri kita sendiri, tidak kemana-mana misalnya: ilmu diluar koridor SH TERATE seperti ilmu kebal, ilmu magic atau mendatangkan jin / kodham- inilah yang saat ini banyak menyesatkan para kadang SH TERATE. Karena ilmu SH TERATE intinya adalah ILMU KEHIDUPAN & ILMU KEMANUSIAAN dimana yg kita pelajari berguna untuk sesama manusia,alam semesta serta TUHAN Yang Maha Esa ,dimana nantinya orang SH TERATE mempunyai sifat watak rendah hati, sederhana, rela, jujur, narima serta sabar karena selalu ingat bahwa kita ini hanyalah bagian mikro kosmos alam semesta Milik TUHAN SANG PENCIPTA. Maka tujuan kita BERBUDI LUHUR TAHU BENAR DAN SALAH SERTA BERTAKWA KEPADA TUHAN YANG MAHA KUASA akan tercapai.

MAKAM PARA SESEPUH PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE

KI AGENG SOERODIWIRYO
Beliau adalah Pencipta Pencak Silat SH dan pendiri Persaudaraan SETIA HATI dan merupakan embrio dari Persaudaraan Setia Hati Terate. Beliau wafat pada tahun 1944 dan dimakamkan di Komplek Pemakaman umum Desa Winongo – Madiun


KI HAJAR HARDJO KI HAJAR HARDJO OETOMO
Beliau adalah pendiri Persaudaraan Setia Hati Terate pada tahun 1922. Beliau wafat pada tahun 1948 dan dimakamkan di komplek Pemakaman Umum Desa Pilangbango – Madiun ( sebelah timur Kota Madiun ).


RM. SOETOMO MANGKOEDJOJO
Beliau adalah Ketua Umum pertama sejak Persaudaraan Setia Hati Terate diubah strukturnya dari Perguruan menjadi Organisasi – mempunyai AD / ART. Beliau wafat pada tahun 1975 dan di makamkan di Komplek Pemakaman Umum Cangkring Kota Madiun ( sebelah barat Stadiun Wilis Madiun ).


RM. IMAM KOESSOEPANGAT
Beliau adalah salah seorang pendiri Persaudaraan Setia Hati Terate yang pada masa jabatannya PSHT mengalami perkembangan yang sangat pesat. Beliau wafat pada tahun 1988 dan dimakamkan di Komplek Pemakaman Umum Taman Kota Madiun

MELIHAT KE BELAKANG SEBAGAI PENGALAMAN BERHARGA

Dari air kita belajar ketenangan , dari batu kita belajar ketegaran, dari tanah kita belajar kehidupan, dari kupu – kupu kita belajar merubah diri, dari hati kita belajar rendah hati, dari Allah kita belajar kasih sayang yang sempurna, melihat keatas memperoleh semangat untuk maju, melihat kebawah bersyukur atas semua yang ada, melihat kesamping semangat untuk kebersamaan, melihat kebelakang sebagai berharga, melihat kedalam untuk instrospeksi dan melihat kedepan untuk menjadi lebih baik.
Semangat menyongsong Tahun Baru 2011 Semoga ditahun mendatang akan lebih baik dari sebelumnya!


Atanazio Soares
Sekreatris Cabang Manatuto

PENGESAHAN YANG TERNODA

Salam Persaudraaan,
Apakah yang akan anda rasakan ketika berlangsung acara pengesahan warga PSHT dan dihadiri Ketua Umum PSHT- Mas Tarmadji, ada oknum warga PSHT yang melakukan penjarahan uang mahar ? Marah, Geram, Jengkel ataupun Prihatin ? ungkapan yang wajar bagi kita warga PSHT yang tentunya sangat menentang perbuatan tersebut.
IRONIS…!!! Tapi itulah kenyataan yang ada ketika acara pengesahan warga PSHT di Timor Leste pada tanggal 29 Desember 2010, terjadi penjarahan uang mahar ketika Ketua Umum PSHT memberikan pengarahan umum.
Organisasi Persaudaraaan Setia Hati Terate tidak pernah dan tak akan pernah mengajarkan perbuatan seperti itu, mungkinkah ini merupakan cerminan moral para warga PSHT Timor Leste? Semoga tidak !! semoga hanya oknum pelaku saja yang bermoral bobrok. Kalau saja kita bisa sedikit berpikir panjang tentunya dengan adanya kejadian ini akan sangat berakibat fatal terhadap organisasi tercinta kita, PSHT dan tentunya Harkat Martabat Warga PSHT Timor Leste pada umumnya.
Anggota Warga PSHT Manatuto sebagai Pengikut Setia Organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate mendukung penuh anggota PSHT Timor Leste untuk berperan aktif untuk segera menyelesaikan kejadian memalukan ini dan kedepannya kejadian seperti ini tidak perlu terjadi lagi
Salam Persaudaraan

PENHADANGAN BUS

Sekitar pukul 07.30 pagi waktu Timor-Leste sekelompok Warga Persaudaraan Setia Hati Terate melakukan penghadangan bus tujuan Distrik Baucau di wilayah Ma’abat Distrik Manatuto. Perhadangan bis tersebut dilakukan atas prakarsa beberapa Warga Persaudaraan Setia Hati Terate yang merasa prihatin terhadap salah satu Warga yang yang bermukim di Sub Distrik Vemasse terkena bacok dari sekelompok orang yang akhirnya diketahui dari Perguruan Kera Sakti.

Tindakan sweeping terhadap Anggota Perguruan Kera Sakti tersebut berlanjut tidak lama karena pihak kepolisian setempat langsung membubarkan massa yang melakukan penghadangan. Hanya beberapa bus yang terhadang oleh massa Warga PSHT tersebut, namun tidak ditemukan anggota perguruan Kera Sakti dalam bus-bus yang dihadang tersebut.

Kejadian itu langsung membuat berang pihak keamanan setempat karena dinilai sebagai aksi kejahatan yang cukup meresahkan masyarakat, namun dari pihak Persaudaraan Setia Hati Terate sendiri menganggap bahwa penghadangan tersebut merupakan aksi solidaritas yang bahwasannya hanya tanda peringatan terhadap anggota Perguruan Kera Sakti dimanapun berada agar tidak lagi menganggu aktivitas Warga Persaudaraan Setia Hati Terate dimanapun itu.

Tomas F. P. Ximenes, S.P sepagai Ketua PSHT Cabang Manatuto pada waktu itu dipanggil oleh pihak kepolisian setempat untuk meminta pertanggungjawabannya terhadap aksi yang dilancarkan oleh Anggotanya. Namun, pada kesempatan yang sama, didepan pejabat kepolisian setempat Ketua Cabang itu dengan rendah hati menunjukkan kerjasama yang baik untuk selalu berpartisipasi dalam sektor keamanan. Meski dalam aksi penghadangan itu tidak ditemui korban, namun pihak kepolisian merasakan suatu hal yang urgent untuk dihentikan.

Setelah mendengar banyak dari Ketua PSHT Cabang Manatuto, para pejabat kepolisian tersebut lalu menyarankannya agar mengumumkan kepada anggota Warga Persaudaraan Setia Hati Terate Cabang Manatuto untuk tidak melakukan aksi yang sama di masa-masa yang akan datang.

Pada akhirnya dari hasil penghadangan bus itu berdampak positif, bahwa tidak terdengar lagi bentrokan antara Warga Persaudaraan Setia Hati Terate dengan Anggota Perguruan Kera Sakti di Manatuto dan tempat sekitarnya.

PETUAH KETUA UMUM PSHT

H. Tarmadji Boedi Harsono S.E

SH Terate adalah kumpulan orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah. Tapi fenomena sekarang ini, banyak saudara kita yang mencoba menyeret SH Terate ke sana kemari. Sekarang fenomena politik. SH Terate terseret. Apakah orang SH Terate tidak boleh berpolitik. Tidak. Orangnya berpolitik monggo. Tapi SH Teratenya tidak.

Yang dicari, dibina, digali dan dipertahankan di SH Terate adalah pendidikan budi luhur. SH Terate kumpulan orang-orang yang taqwa ke Allah. Kalau sekarang banyak warga yang ikut grup itu ini. Kemudian SH Terate dibawa. Ini berbahaya.Saya berpesan jika di SH Terate, jangan bicara politik. Orang SH Terate bisa berpolitik. Harus paham apa itu politik. Tapi tidak boleh membawa organisasi ke politik. Sebab dampaknya, sekarang kita rasakan. Persaudaraan di tubuh SH Terate, memudar. Bukan pecah, bukan. Tapi memudar. Sebab, tidak ada dalam ajaran SH Terate itu mantan saudara. Kalau mantan istri atau mantan suami ada. Mantan pejabat banyak. Tapi mantan saudara tidak ada.
Sebab persaudaraan di SH Terate itu persaudaraan yang utuh. Tidak memandang siapa aku siapa kamu. Apa latar belakangmu dan apa latar belakangku. Tidak terjebak hegomoni keduniawian, seperti harta, benda, martabat. Yang ada di SH Terate adalah jalinan persaudaraan yang saling sayang menyayangi dan bert
anggung jawab.
Kanapa seperti itu, sebab pada dasarnya manusia itu sama. Makhluk Tuhan Yang Mahaesa. Dan hanya orang yang dikasihi, orang yang bertaqwa itu yang derajatnya paling tinggi di depan Allah.
Kalau begitu, apakah SH Terate sekarang ini kehilangan jati diri? Tidak! Tapi terkotori. Contoh dalam berpolitik. Kita tidak melarang saudara berpolitik. Tapi tabu, bagi kita untuk membawa- bawa bendera organisasi SH Terate ke kancah politik.
Lambang organisasi kita Bunga Terate. Bunga yang indah. Bunga yang hidup di lumpur, tapi kalis kotoran. Tujuan organisasi kita adalah mendidik manusia berbudi luhur tahu benar dan salah, beriman dan bertaqwa kepada Allah, Tuhan Yang Mahaesa.
SH Terate bukan mutlak paguron. Maka tidak ada guru dan murid. Dulu pendiri SH Terate, Pak Hardjo Utomo itu tidak mau dipanggil guru. Tapi oleh anak didiknya dia dijuluki Ki Hajar. Artinya pendidik. Konteksnya, di SH Terate yang ada adalah kakak dan adik. Karena itu, dalam memberi pelajaran ya, tidak ada pelajaran yang disembunyikan. Semuanya diberikan melalui tahapan-tahapan. Karena kita seperti kakak adik. Bagaimana kakak adik ini bisa menjadikan manusia berbudi luhur.
Karena itu, sekarang ini tidak ada kata lain bagi SH Terate, kecuali kembali kepada jati diri. Mengapa kembali ke jati diri. Karena kalau saya biarkan kasihan SH Terate. Kembali jati diri kembali ke platform SH Terate dan tujuan serta misi SH Terate sejak didirikan. Yakni, mengumandangkan persaudaraan. Langkahnya adalah mendidik, menciptakan manusia berbudi luhur. Ilmunya mengenal diri sendiri sebaik-baiknya.
Dasar persaudaraan di SH Terate saya ulang lagi, menekankan pada kita bahwa manusia hidup itu pada dasarnya sama. Berdiri sama tinggi duduk sama rendah. Didikan di SH Terate juga begitu. Senamnya sama, jurusnya sama, pasangannya sama. Sambungnya ya sambung persaudaraan. Gak emosi. Tidak ngumbar nafsu.
Sejak didirikan SH Terate ini mengemban persaudaraan, yang berlatar pencak silat. Ilmunya mengenal diri sendiri. Pencaknya menganut aliran Setia Hati (SH). Organisasinya paseduluran dengan lambang bunga terate.
Jumlah jurusnya tertentu, senam tertentu, sambung tertentu. Tidak ada beda, semuanya di berikan. Soal pinter atau tidak tergantung kemampuan siswa. Bakat tidak. Tapi semua itu tataran lahir. Di dalamnya ada ajaran kerokhanian. Ajaran untuk membersihkan hati. Ajaran yang mengharuskan warga SH Terate bertaqwa kepada Tuhan Yang Mahaesa. Sehinga, Allah mengangkat derajat kita ke derajat tertinggi.
Wassalamualaikum Wr Wb. (H. Tarmadji Boedi Harsono,SE)
Dikutip dari hasil wawancara langsung dengan Ketua Umum SH Terate, H. Tarmadji Boedi Harsono,S.E, oleh Andi Casiyem

Persaudaraan Setia Hati Terate Cabang Manatuto, Timor-Leste